Langsung ke konten utama

Cara Pengecatan Tembok Baru


Mengecat tembok bukanlah hal yang mudah dilakukan bagi setiap orang. Banyak aspek yang perlu diperhatikan dalam prosesnya, terutama untuk pengecatan tembok baru. Selain pemilihan warna cat, kondisi permukaan tembok/substrat yang akan dicat juga perlu diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa langkah yang perlu dilakukan agar hasil pengecatan tembok maksimal.

1. Ukur Kelembaban Permukaan Tembok
Tembok yang baru diaci atau diplaster harus dibiarkan kering terlebih dahulu minimal 28 hari. Kelembaban permukaan tembok harus mencapai 14-18%, bisa diukur dengan protimeter atau dengan cara konvensional yaitu dengan menempelkan lembaran plastic transparan pada tembok dan biarkan selama 12 jam. Apabila masih terdapat butiran air pada lembaran plastic, artinya tembok masih basah. 

2. Menambal Retakan
Saat plesteran kering, terkadang terdapat retakan pada tembok, tambal retakan dengan semen filler agar permukaan benar-benar halus. Bila permukaan tembok bergelombang atau berlubang, Anda bisa mengaplikasikan plamir agar pemukaan tembok menjadi rata.

3. Bersihkan Permukaan Tembok
Debu, kotoran dan minyak yang menempel pada tembok akan mengurangi daya rekat cat. Oleh karena itu bersihkan permukaan tembok dari debu, kotoran, minyak, garam alkali dan material lain yang mengganggu proses pengecatan. Amplas dan bersihkan dari sisa amplas agar permukaan tembok menjadi halus.

4. Aplikasikan Cat Dasar
Cat dasar berfungsi untuk menjaga pH atau derajat keasamaan permukaan dinding sehingga membuat cat di atasnya lebih tahan lama dan tidak cepat pudar. Selain itu warna hasil akhir pengecatan juga akan lebih maksimal dengan mengaplikasikan cat dasar terlebih dahulu.

5. Kadar Pengenceran yang Tepat
Sebagian besar produk cat biasanya akan terdapat petunjuk aplikasi , termasuk kadar pengenceran untuk mendapatkan hasil pengecatan yang maksimal. Cat yang terlalu kental akan mengakibatkan permukaan cat menjadi kasar sedangkan cat yang terlalu encer akan menyebabkan cat mengalami pengapuran.

6. Gunakan Peralatan Berkualitas
Pemilihan peralatan cat seperti roller, kuas, ember dan screen juga mempengaruhi hasil pengecatan. Peralatan yang bagus akan lebih memudahkan Anda dalam proses pengecatan.

7. Mengecat Bagian Lis dengan Kuas
Pada bagian dinding seperti bagian pojok/sudut , cat dengan menggunakan kuas dan lakukan satu arah.

8. Tidak Cukup Satu Lapis
Untuk mendapatkan hasil yang sempurna, aplikasikan cat 2-3 lapis dengan memberikan jarak antar lapisan sekitar 1-2 jam.

sumber : ahlicat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beda Cat Dasar dan Plamir

Banyak orang yang masih bingung dan bahkan mengartikan bahwa cat dasar sama dengan plamir. Ada juga yang sering bertanya, sebaiknya pakai cat dasar atau plamir sebelum cat finish. Baik cat dasar maupun plamir memang sama-sama diaplikasikan sebelum cat akhir/finish, namun keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Nah, mari kita simak uraian berikut. Cat Dasar Ada beberapa jenis cat dasar tembok atau cat primer yang beredar di pasaran Indonesia, diantaranya Alkali Resisting Primer ( Undercoat ), Wall Sealer, Waterproofing Sealer & Alkali Killer. Alkali Resisting Primer, cat dasar berbahan emulsi acrylic ini biasa diaplikasikan pada permukaan dinding baru yang sudah kering sempurna. Wall Sealer, berbahan dasar yang sama cat dasar jenis ini diperuntukkan untuk permukaan tembok lama/sudah pernah dicat. Waterproofing Sealer, cat dasar ini bisa diaplikasikan pada permukaan tembok lama maupun baru yang kondisi temboknya lembab. Alkali Killer, berbeda dengan 3 jenis cat dasar seb

Cara Mengatasi Bercak Putih Pada Tembok

Pic : Unsplash Tembok belum lama dicat, tapi sudah muncul bercak-bercak putih, apa penyebabnya? Bercak putih pada tembok yang belum lama dicat disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini ; Pengecatan dilakukan pada saat acian yang masih baru dan belum benar-benar kering ( kadar airnya tinggi) Air yang dipakai untuk campuran air dan acian tembok mengandung alkali yang tinggi Tidak menggunakan cat dasar/alkali resisting primer  Terjadi retakan pada plesteran dan acian, sehingga alkali semen terbawa keluar permukaan cat Kualitas cat yang digunakan rendah Nah, berikut cara mengatasinya : Amplas permukaan tembok hingga porous sehingga air yang terjebak di bawah lapisan cat bisa keluar Aplikasikan lapisan anti bocor/waterproofing 1 atau 2 kali lapis, jika kadar air masih tinggi Tunggu hingga lapisan waterproofing benar-benar kering Selanjutnya, aplikasikan cat finish secara bertahap dan biarkan kering Sebagai upaya pencegahan, sebaiknya lakukan hal berikut sebelum proses pengecatan : Cek kad

Mengenal 6 Macam Material Dinding Rumah

Kelebihan dan Kekurangan Material Dinding Rumah unsplash.com Dalam sebuah hunian, dinding merupakan satu elemen yang sangat penting. Dilihat dari segi struktur dan konstruksi, dinding dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu dinding partisi/pengisi ( tidak menahan beban) dan dinding struktural (bearing wall). Dinding sendiri dapat dibuat dari berbagai macam material sesuai dengan budget, kebutuhan dan peruntukannya. Berikut beberapa macam material yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan/dinding . 1. Batu Bata Merah google.com Batu bata merah adalah material dinding yang paling banyak digunakan oleh sebagian besar orang dalam membangun sebuah rumah. Terbuat dari tanah liat yang dibakar, batu bata merah memiliki daya tahan yang kuat dan harganya pun cukup murah. Kelebihan dari batu bata merah adalah material ini mampu mereduksi panas, tidak terpengaruh terhadap perubahan cuaca ( tahan lama ) dan mudah dalam pemasangannya. Namun kekurangannya dari material ini adalah butuh