Kelebihan dan Kekurangan Pelapis Kayu Untuk Perlindungan Furniture Anda
pic : google.com
Kayu merupakah salah
satu material utama yang sering kita jumpai di dalam rumah. Pintu, jendela,
kitchen set, furniture bahkan lantai menggunakan kayu sebagai material
utamanya. Pemilihan jenis kayu yang bagus, harus diimbangi juga dengan
perawatan yang baik, salah satunya adalah penggunaan pelapis kayu yang tepat.
Ada beberapa jenis
pelapis kayu yang ada di pasaran. Oleh karenanya kita perlu mengetahui setiap
jenis dan manfaat dari masing-masing pelapis kayu.
1. Pernis
Jika Anda menginginkan
warna natural, pelapis kayu jenis pernis ini adalah pilihan yang tepat. Anda
bisa memilih tampilan mengkilap (gloss) atau maff (doff). Pelapis kayu pernis
ini memiliki ketahanan yang baik terhadap air maupun paparan sinar matahari.
Aplikasinya pun cukup mudah, aplikasikan secara merata ke seluruh permukaan
kayu yang sudah siap finishing. Namun kekurangannya adalah, warna atau lapisan
cepat pudar, sehingga harus rutin melapisinya kembali.
2. Politur
Politur adalah pelapis
kayu yang dibuat dari bahan resin alam yang
lebih dikenal dengan shellac. Masih menggunakan bahan resin, namun bahan
pelarutnya berbeda. Ada yang terbuat dari solvent based ada yang water based.
Untuk solvent based,
maka pelarut/pengencernya menggunakan thinner, sedangkan untuk waterbased, pelarutnya
hanya membutuhkan air. Keduanya memiliki ketahanan yang baik, namun beberapa politer
solvent tidak tahan panas sehingga hanya bisa di aplikasikan pada furniture
indoor saja.
Pelapis kayu politer menghasilkan
lapisan film pada kayu, dan membuat tampilan kayu menjadi mengkilap.
3. Nitro Cellulose
Nitro Cellulose atau NC
adalah jenis pelapis kayu yang tidak mengandung jenis pengering yang berbahaya.
Pelapis kayu jenis ini memiliki keunggulan tahan air, membuat tampilan akhir
halus dan terkesan licin pada kayu. Namun kelemahannya adalah, lapisan rentan
terkelupas jika terkena paparan sinar matahari secara terus menerus.
4. Polyurethane
Polyurethane atau PU menghasilkan
lapisan tebal sehingga memiliki ketahanan yang baik terhadap panas dan air,
anti gores sehingga membuat kayu lebih awet dan tahan lama. Tampilan akhir PU
adalah mengkilap dan halus, sangat cocok untuk diaplikasikan pada furniture
outdoor.
5. Melamin
Jenis pelapis kayu ini
akan memberikan perlindungan yang baik dari air, goresan dan benturan. Melamin
tersedia dalam berbagai macam tampilan finishing, seperti doff, semi gloss dan
gloss.
Kelemahan dari pelapis
kayu jenis ini adalah, mengandung bahan kimia yang tinggi sehingga kurang ramah
lingkungan dan warna cepat pudar bila terpapar sinar matahari.
6. Minyak Kayu Jati
Minyak kayu jati bekerja
dengan meresap ke dalam pori-pori kayu namun tidak membentuk lapisan film. Jika
Anda menginginkan kesan rustic untuk perabot dan furniture kayu, pelapis jenis
ini bisa menjadi pilihan Anda. Sayangnya pelapis kayu jenis ini tidak tahan air
dan goresan, serta warnanya cepat pudar.
Komentar
Posting Komentar