Langsung ke konten utama

6 Jenis Pelapis Kayu yang Perlu Kamu Ketahui

Kelebihan dan Kekurangan Pelapis Kayu Untuk Perlindungan Furniture Anda

pic : google.com

Kayu merupakah salah satu material utama yang sering kita jumpai di dalam rumah. Pintu, jendela, kitchen set, furniture bahkan lantai menggunakan kayu sebagai material utamanya. Pemilihan jenis kayu yang bagus, harus diimbangi juga dengan perawatan yang baik, salah satunya adalah penggunaan pelapis kayu  yang tepat.
Ada beberapa jenis pelapis kayu yang ada di pasaran. Oleh karenanya kita perlu mengetahui setiap jenis dan manfaat dari masing-masing pelapis kayu.
1. Pernis
Jika Anda menginginkan warna natural, pelapis kayu jenis pernis ini adalah pilihan yang tepat. Anda bisa memilih tampilan mengkilap (gloss) atau maff (doff). Pelapis kayu pernis ini memiliki ketahanan yang baik terhadap air maupun paparan sinar matahari. Aplikasinya pun cukup mudah, aplikasikan secara merata ke seluruh permukaan kayu yang sudah siap finishing. Namun kekurangannya adalah, warna atau lapisan cepat pudar, sehingga harus rutin melapisinya kembali.
2. Politur
Politur adalah pelapis kayu yang dibuat dari bahan resin alam yang  lebih dikenal dengan shellac. Masih menggunakan bahan resin, namun bahan pelarutnya berbeda. Ada yang terbuat dari solvent based ada yang water based.
Untuk solvent based, maka pelarut/pengencernya menggunakan thinner, sedangkan untuk waterbased, pelarutnya hanya membutuhkan air. Keduanya memiliki ketahanan yang baik, namun beberapa politer solvent tidak tahan panas sehingga hanya bisa di aplikasikan pada furniture indoor saja.
Pelapis kayu politer menghasilkan lapisan film pada kayu, dan membuat tampilan kayu menjadi mengkilap.
3. Nitro Cellulose
Nitro Cellulose atau NC adalah jenis pelapis kayu yang tidak mengandung jenis pengering yang berbahaya. Pelapis kayu jenis ini memiliki keunggulan tahan air, membuat tampilan akhir halus dan terkesan licin pada kayu. Namun kelemahannya adalah, lapisan rentan terkelupas jika terkena paparan sinar matahari secara terus menerus.
4. Polyurethane
Polyurethane atau PU menghasilkan lapisan tebal sehingga memiliki ketahanan yang baik terhadap panas dan air, anti gores sehingga membuat kayu lebih awet dan tahan lama. Tampilan akhir PU adalah mengkilap dan halus, sangat cocok untuk diaplikasikan pada furniture outdoor.
5. Melamin
Jenis pelapis kayu ini akan memberikan perlindungan yang baik dari air, goresan dan benturan. Melamin tersedia dalam berbagai macam tampilan finishing, seperti doff, semi gloss dan gloss.
Kelemahan dari pelapis kayu jenis ini adalah, mengandung bahan kimia yang tinggi sehingga kurang ramah lingkungan dan warna cepat pudar bila terpapar sinar matahari.
6. Minyak Kayu Jati
Minyak kayu jati bekerja dengan meresap ke dalam pori-pori kayu namun tidak membentuk lapisan film. Jika Anda menginginkan kesan rustic untuk perabot dan furniture kayu, pelapis jenis ini bisa menjadi pilihan Anda. Sayangnya pelapis kayu jenis ini tidak tahan air dan goresan, serta warnanya cepat pudar.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beda Cat Dasar dan Plamir

Banyak orang yang masih bingung dan bahkan mengartikan bahwa cat dasar sama dengan plamir. Ada juga yang sering bertanya, sebaiknya pakai cat dasar atau plamir sebelum cat finish. Baik cat dasar maupun plamir memang sama-sama diaplikasikan sebelum cat akhir/finish, namun keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Nah, mari kita simak uraian berikut. Cat Dasar Ada beberapa jenis cat dasar tembok atau cat primer yang beredar di pasaran Indonesia, diantaranya Alkali Resisting Primer ( Undercoat ), Wall Sealer, Waterproofing Sealer & Alkali Killer. Alkali Resisting Primer, cat dasar berbahan emulsi acrylic ini biasa diaplikasikan pada permukaan dinding baru yang sudah kering sempurna. Wall Sealer, berbahan dasar yang sama cat dasar jenis ini diperuntukkan untuk permukaan tembok lama/sudah pernah dicat. Waterproofing Sealer, cat dasar ini bisa diaplikasikan pada permukaan tembok lama maupun baru yang kondisi temboknya lembab. Alkali Killer, berbeda dengan 3 jenis cat dasar seb

Cara Mengatasi Bercak Putih Pada Tembok

Pic : Unsplash Tembok belum lama dicat, tapi sudah muncul bercak-bercak putih, apa penyebabnya? Bercak putih pada tembok yang belum lama dicat disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini ; Pengecatan dilakukan pada saat acian yang masih baru dan belum benar-benar kering ( kadar airnya tinggi) Air yang dipakai untuk campuran air dan acian tembok mengandung alkali yang tinggi Tidak menggunakan cat dasar/alkali resisting primer  Terjadi retakan pada plesteran dan acian, sehingga alkali semen terbawa keluar permukaan cat Kualitas cat yang digunakan rendah Nah, berikut cara mengatasinya : Amplas permukaan tembok hingga porous sehingga air yang terjebak di bawah lapisan cat bisa keluar Aplikasikan lapisan anti bocor/waterproofing 1 atau 2 kali lapis, jika kadar air masih tinggi Tunggu hingga lapisan waterproofing benar-benar kering Selanjutnya, aplikasikan cat finish secara bertahap dan biarkan kering Sebagai upaya pencegahan, sebaiknya lakukan hal berikut sebelum proses pengecatan : Cek kad

PROPAN TENNOKOTE - CAT LAPANGAN OLAHRAGA

PROPAN TENNOKOTE - CAT KHUSUS LAPANGAN OLAHRAGA Cat khusus lapangan olahraga, baik didalam maupun diluar ruangan, yang terbuat dari bahan dispersi polymer, filler dan pigmen dalam air. Setelah kering TENNOKOTE akan membentuk lapisan film yang fleksibel dan memiliki daya lekat yang kuat pada lapangan yang terbuat dari beton dan aspal. KEUNGGULAN : Anti slip Tidak berbau Cepat Kering Mudah diaplikasi Berbahan dasar air Daya lekat sangat baik Tahan terhadap sinar UV Bebas mercury/ logam berat DATA TEKNIS : Tampilan akhir : Doff Daya Sebar Teoritis : 1.5 – 2.0 m?2; /kg (200 micron/ 3kali lapis termasuk pasir kuarsa) Waktu kering : Kering sentuh 10 menit (30° C) ; Kering sempurna 2 jam (30° C) Umur penyimpanan : 1 tahun dengan kemasan tertutup Pengencer : Air bersih Aplikasi : Kuas dan roll PROSEDUR APLIKASI : Permukaan yang akan dicat harus kering & bersih dari debu, minyak dan kotoran lain yang mudah lepas. Gunakan gerinda atau cairan ki